“Pariwisata Thailand Terpukul Akibat Konflik dengan Kamboja – Dampak dan Solusinya”

Ketegangan Perbatasan Thailand-Kamboja Hantam Industri Pariwisata

Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah memicu gelombang kekhawatiran di sektor pariwisata Thailand. Destinasi wisata terpaksa tutup, kamar hotel menganggur, dan pulau-pulau yang biasanya ramai kini sepi pengunjung.

Dampak Langsung di Wilayah Perbatasan
Menurut laporan *Thaiger* pada Jumat (1/8/2025), Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) Thapanee Kiatphaiboon mengungkapkan bahwa ketegangan yang berlangsung sejak awal Mei telah memicu pembatalan massal oleh wisatawan yang khawatir akan keselamatan mereka. Provinsi Sa Kaeo menjadi yang paling terpukul, dengan tingkat pembatalan hotel mencapai 100% di distrik perbatasan Aranyaprathet. Bahkan di pusat kota, angka pembatalan melonjak hingga 80%.

Tidak hanya Sa Kaeo, Chanthaburi dan Trat juga mengalami nasib serupa. Kedua provinsi ini mencatat pembatalan antara 80-100%. Kawasan wisata pulau di Trat, seperti Koh Chang, Koh Mak, dan Koh Kut, yang biasanya dipadati turis, kini sepi dengan tingkat pembatalan berkisar 10-60%.

Timur Laut Thailand Terpuruk
Wilayah timur laut Thailand menanggung dampak terberat. Provinsi Ubon Ratchathani, Sisaket, dan Surin melaporkan penurunan 100% kunjungan tur grup. Sementara itu, Buriram mengalami penurunan tingkat hunian hotel hingga 70%.

Beberapa destinasi ikonik seperti Taman Bersejarah Phanom Rung terpaksa ditutup total, sedangkan acara-acara besar di Sirkuit Internasional Chang ditunda tanpa kepastian.

Krisis Meluas ke Luar Perbatasan
Dampak negatif ini tidak hanya terbatas di wilayah perbatasan. Thianprasit Chaiphatranant, Presiden Asosiasi Hotel Thailand, mengungkapkan bahwa 24 hotel anggota di sembilan provinsi kehilangan 5.266 pemesanan sejak 23 Juli.

Chiang Mai, destinasi favorit di utara, mencatat 2.089 pembatalan kamar, tertinggi di antara semua wilayah. Bangkok juga tak luput, dengan 1.863 pemesanan dibatalkan, sementara Chon Buri kehilangan 668 pemesanan.

Menurut data Thianprasit, pembatalan berasal dari berbagai wilayah:
– Wisatawan Asia: 47%
– Wisatawan Thailand: 35%
– Wisatawan Eropa: Hampir 12%
– Wisatawan Timur Tengah: Di bawah 6%

“Provinsi perbatasan adalah yang pertama terdampak, tetapi kini krisis semakin meluas. Kami berharap ketegangan segera mereda agar kerugian tidak semakin dalam,” ujarnya.

Upaya Mitigasi oleh Pemerintah
Untuk menanggulangi situasi ini, kantor regional TAT telah mengeluarkan peringatan zona bahaya dan membuka pusat bantuan pariwisata. Pusat ini menyediakan langkah-langkah keamanan yang dikelola bersama oleh pemerintah daerah dan Tentara Kerajaan Thailand, guna memberikan rasa aman bagi wisatawan yang masih berada di Thailand.

Previous post “Tragedi Mengerikan: Wahana Ayunan Raksasa di Arab Saudi Patah di Tengah Operasi!”
Next post “10 Kolam Renang Terjangkau di Bandung Timur, Ide Seru Liburan Akhir Pekan!”