
Penyebab Kelangkaan BBM di SPBU Shell-BP yang Bikin Heboh
Jakarta –
Perubahan kebijakan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) disebut sebagai penyebab utama kelangkaan pasokan di sejumlah SPBU swasta akhir-akhir ini. Menurut Hadi Ismoyo, praktisi di bidang Minyak dan Gas Bumi (Migas), perizinan impor yang sebelumnya berlaku selama 12 bulan kini dipersingkat menjadi hanya 6 bulan mulai 2025. Hal ini dinilai memberatkan pelaku usaha karena harus menyesuaikan kembali sistem logistik dan infrastruktur pendukung.
“Biaya logistik dan perangkat pendukungnya harus diatur ulang. Bagi SPBU swasta yang bergantung pada impor, adaptasi ini butuh waktu. Alih-alih lancar, yang terjadi malah kekosongan stok dan keributan,” ujar Hadi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (3/9/2025).
Ia menyarankan agar aturan lama dipertahankan, mengingat selama ini tidak pernah menimbulkan masalah pasokan. “Kalau sistem sudah berjalan baik, sebaiknya tidak diubah-ubah. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil, perubahan justru memicu kegaduhan,” tegasnya.
Pemerintah Lakukan Penataan Ulang
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemerintah sedang memperbaiki tata kelola perizinan impor BBM. Langkah ini diambil menyusul temuan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah.
“Untuk BBM seperti RON 90 dan RON 92, sejak awal saya melihat perlunya penataan ulang. Itu sebabnya kami lakukan perbaikan,” jelas Bahlil di Kantor ESDM Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Salah satu perubahan yang diterapkan adalah pembatasan masa berlaku izin impor dari sebelumnya setahun menjadi per enam bulan. “Dengan begitu, evaluasi bisa dilakukan setiap tiga bulan,” tambahnya.
Fokus Olah Minyak Dalam Negeri
Bahlil juga menyebutkan, pemerintah telah menghentikan sementara ekspor minyak mentah produksi dalam negeri. Kebijakan ini bertujuan agar pengolahan minyak lokal bisa lebih maksimal.
“Kami minta minyak tersebut diolah di dalam negeri. Caranya dengan memadukan minyak berkualitas tinggi dan sedang melalui proses blending, agar sesuai dengan spesifikasi kilang kita,” pungkasnya.