
“Rute KRL Rangkasbitung: Tarif Terbaru & Destinasi Wisata Menarik di Sekitar Stasiun”
# KRL Commuter Line: Akses Mudah ke Rangkasbitung dengan Tarif Terjangkau
Berkat jaringan KRL Commuter Line, perjalanan menuju Rangkasbitung di Kabupaten Lebak kini semakin praktis. Rute Tanah Abang-Rangkasbitung memungkinkan wisatawan atau pekerja harian menuju destinasi ini dengan nyaman dan efisien.
## Tarif Perjalanan KRL Rangkasbitung
Biaya perjalanan KRL dari Rangkasbitung ke Tanah Abang berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 10.000, tergantung jarak tempuh. Tarif dihitung secara progresif: Rp 3.000 untuk 25 km pertama, kemudian bertambah Rp 1.000 setiap 10 km berikutnya. Artinya, semakin jauh perjalanan, semakin tinggi biaya yang dikenakan.
Rute ini melintasi 16 stasiun dengan jarak sekitar 72 km. Berikut daftar stasiun yang dilalui:
– Tanah Abang
– Palmerah
– Kebayoran
– Pondok Ranji
– Jurangmangu
– Sudimara
– Rawa Buntu
– Serpong
– Cisauk
– Cicayur
– Parung Panjang
– Cilejit
– Tenjo
– Tigaraksa
– Cikoya
– Maja
– Citeras
– Rangkasbitung
Perjalanan memakan waktu sekitar 90-120 menit, tergantung kondisi perjalanan. Pembayaran hanya bisa dilakukan menggunakan e-money atau e-wallet yang bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia.
## Destinasi Wisata Dekat Stasiun Rangkasbitung
Bagi yang ingin menjelajahi Rangkasbitung tanpa jauh dari stasiun, berikut beberapa rekomendasi menarik:
### 1. Alun-alun Rangkasbitung
Lokasi ini menjadi pusat keramaian warga dengan suasana santai. Pengunjung bisa menikmati kuliner khas atau sekadar bersantai di bawah pepohonan rindang.
### 2. Museum Multatuli
Sebagai destinasi edukasi, museum ini menyimpan 34 koleksi sejarah yang mengisahkan masa kolonialisme. Pengunjung juga bisa mempelajari lebih dalam tentang sosok Multatuli, tokoh berpengaruh dalam perjuangan nasionalisme.
### 3. Masjid Agung Al-Araaf
Masjid bersejarah ini telah berdiri sejak era kolonial Belanda. Selain sebagai tempat ibadah, pengunjung dapat beristirahat atau berziarah di sekitar kompleks masjid.
### 4. Gua Maria Bukit Kanada
Dibangun sejak 1988 oleh umat Paroki Rangkasbitung, tempat ini menawarkan ketenangan spiritual. Pengunjung bisa berdoa di Grotto yang dikelilingi pepohonan teduh.
### 5. Perpustakaan Saidjah Adinda
Terletak di kompleks Museum Multatuli, perpustakaan ini menyimpan koleksi buku sekaligus memiliki arsitektur unik menyerupai lumbung padi suku Baduy. Nama Saidjah Adinda sendiri diambil dari istri dan anak Multatuli yang setia mendampinginya.