
Sate Kikil dan Ayam Rp 15 Ribu Laris Manis di Stasiun Tebet
Sate Kikil Pak Dulo: Primadona Kuliner di Stasiun Tebet
Stasiun Tebet tak hanya ramai oleh para komuter, tetapi juga oleh deretan pedagang kaki lima yang siap memanjakan lidah. Salah satu yang paling dicari adalah sate kikil pikulan milik Pak Dulo, yang selalu setia mangkal di area Selasar Pintu Barat setiap sore hingga malam.
Pikulan biru terang milik Pak Dulo menjadi penanda bagi pemburu kuliner di Stasiun Tebet. Didampingi sang istri, ia menyajikan dua varian sate: ayam dan kikil, dengan harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per porsi.
Sebelum dibakar, potongan kikil dan ayam direndam dalam kecap yang melimpah, memberi cita rasa manis yang meresap. Proses pembakaran di atas bara arang menciptakan aroma menggoda yang langsung tercium di sekitar stasiun.
Pelengkap utamanya adalah bumbu kacang yang halus, berwarna kekuningan, dan sedikit kental karena campuran tepung maizena. Meski rasanya tidak terlalu pekat, perpaduan gurih, pedas, dan manisnya tetap memikat.
Untuk penyajian, sate bisa dipadukan dengan lontong empuk yang dijual terpisah. Kombinasi ini membuat hidangan semakin nikmat, cocok disantap sebagai pengganjal perut sebelum atau setelah perjalanan.
Bagi yang penasaran, penampilan sate campur Pak Dulo terlihat menggiurkan dengan bumbu yang merata. Meski sederhana, kelezatannya berhasil membuat banyak pelanggan kembali lagi.