Taman Kota Bekasi Terbengkalai Akibat Pembangunan Tol dan Siltrap

Jakarta –
Taman Suplesi Bekasi dulu menjadi destinasi favorit warga untuk bersantai dan berinteraksi. Dengan warna khas biru-kuningnya, taman ini kerap dijadikan latar foto yang instagramable. Namun, kini keadaannya jauh berbeda—fasilitasnya terbengkalai dan kehilangan pesona awalnya.

Dibangun pada 2019 di lahan kosong dekat Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Bekasi, taman ini sebelumnya ramai dikunjungi. Warga memanfaatkannya untuk berolahraga, berkumpul bersama keluarga, atau sekadar menikmati suasana sambil berfoto. Namun, pembangunan infrastruktur lain mengubah segalanya.

Berdasarkan penelusuran di lokasi dan Google Street View, meski taman masih berdiri, kondisinya memprihatinkan. Fasilitas yang dulu mempercantik taman kini terlihat kusam dan tidak tertata. Pohon-pohon masih tumbuh di beberapa area, tetapi kesan asrinya sudah jauh berkurang.

Taman Suplesi Kota Bekasi Maret 2025
Taman Suplesi Kota Bekasi Maret 2025 (dok. google street view)

Ketika pertama kali diresmikan, Taman Suplesi tampak menawan dengan struktur gapura berbentuk lorong dan deretan lampu unik berbentuk paralon yang menerangi malam. Pengunjung juga bisa duduk santai di kursi yang disediakan sambil menikmati udara segar di tepi Sungai Kalimalang.

Taman Suplesi Kota Bekasi Mei 2019
Taman Suplesi Kota Bekasi Mei 2019 (dok. google street view)

Menurut sejumlah ulasan di Google, taman ini mulai tidak terawat sejak pembangunan Tol Becakayu. “Tidak terawat semenjak jalan Tol Becakayu dibuka sampai Marga Jaya,” tulis salah satu pengguna bernama Hariyadi. Warga berharap pemerintah setempat dapat memulihkan fungsi taman ini, tidak hanya sebagai ruang hijau tetapi juga sebagai sarana penunjang sistem pengairan.

Taman Kota Bekasi Sebagai Intake Siltrap

Pemerintah Kota Bekasi menjelaskan bahwa Taman Suplesi kini dialihfungsikan menjadi Intake Siltrap milik Perumda Tirta Patriot. Proyek ini bertujuan memanfaatkan air dari Kalimalang untuk meningkatkan pasokan air bersih di Bekasi, mengurangi ketergantungan pada Kali Bekasi.

Diharapkan, fasilitas ini mampu menyalurkan air hingga 650 meter kubik per detik, dengan target awal 400 meter kubik per detik melalui kerja sama dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II. Infrastruktur ini dirancang untuk melayani sekitar 42 ribu pelanggan di Bekasi Utara, Medan Satria, dan Bekasi Barat.

Previous post Hutan Kota Patriot Bina Bangsa yang Menyejukkan
Next post Pria Pura-pura Dibegal Ternyata Hanya Akal-akalan untuk Menutupi Motor yang Digadaikan