
“Tips Ustaz Dennis Lim Bawa Bayi Kembar 5 Bulan Naik Pesawat dengan Lancar”
Ustaz Dennis Lim Berbagi Cokelat di Pesawat, Persiapan Safari Dakwah ke Hong Kong dengan Bayi Kembar
Ustaz Dennis Lim baru saja merasakan pengalaman unik saat membawa kedua anak kembarnya, Ibrahim dan Muhammad yang masih berusia 5 bulan, dalam penerbangan menuju Hong Kong untuk safari dakwah. Sebagai bentuk perhatian kepada penumpang lain, ia membagikan cokelat lengkap dengan surat permohonan maaf jika si kecil rewel selama perjalanan.
Inspirasi dari Media Sosial
Ide membagikan cokelat ini terinspirasi dari postingan media sosial yang dilihat oleh istrinya. “Istri saya melihat ada seorang ibu dari Korea yang melakukan hal serupa. Kami pun mencoba menirunya. Ternyata, media sosial bisa memberikan inspirasi kebaikan yang bisa kita amalkan,” cerita Ustaz Dennis saat berbincang di studio Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (11/8/2025).
Respons Hangat dari Penumpang
Reaksi penumpang beragam, namun mayoritas justru sangat memahami dan ramah. Bahkan, beberapa di antaranya malah menyambut baik kehadiran keluarga kecil ini. Surat dalam tiga bahasa—Mandarin, Inggris, dan Indonesia—ditempelkan pada bungkus cokelat untuk memudahkan komunikasi.
“Banyak yang mengerti tanpa harus diberi cokelat sekalipun. Ada yang malah jadi lebih ramah dan bertanya-tanya tentang anak-anak. Kami menyesuaikan bahasa sesuai dengan penumpangnya,” jelasnya.
Tantangan Membawa Bayi Kembar
Meski sempat rewel, terutama saat haus atau perlu ganti popok, Dennis dan istrinya sigap mengatasi semuanya. Mereka memastikan persiapan ASI perah dan suhu kabin tetap nyaman untuk si kecil.
“Pasti ada momen rewel, apalagi saat butuh ASI atau ganti popok. Suhu pesawat juga tidak bisa kita atur sendiri, jadi kami berusaha mengakalinya sebaik mungkin,” ujarnya.
Pengalaman Berharga dan Persiapan Dakwah
Membawa bayi kembar dalam penerbangan pertama kali bukan perkara mudah, tapi bagi Ustaz Dennis, ini adalah momen berharga sekaligus ibadah. “Mereka punya koper khusus perlengkapan sendiri. Ini titipan Allah yang harus dijaga dengan baik,” katanya.
Selain itu, ia ingin memperkenalkan anak-anaknya pada dunia dakwah sejak dini. Meski sempat khawatir dengan kondisi kesehatan mereka, Dennis berharap kelak si kembar bisa menjadi penerus perjuangan dakwah.
“Sedikit takut juga, tapi saya ingin menciptakan kenangan indah bersama mereka sekaligus mengenalkan mereka pada kegiatan dakwah sejak kecil,” pungkasnya.