
“Tragis! Prajurit Israel Tewas Bunuh Diri Usai Bertugas di Medan Perang Gaza”
“`html
Seorang anggota militer Israel mengakhiri hidupnya dengan menembak diri sendiri di kompleks pangkalan Sde Teiman, wilayah selatan negara itu. Insiden tragis ini terjadi tak lama setelah sang prajurit kembali dari medan tempur di Jalur Gaza.
Kronologi Insiden
Berdasarkan laporan media Haaretz, pelaku merupakan bagian dari satuan elit Brigade Golani. Tindakan ekstrem ini dilakukan usai menjalani pemeriksaan oleh petugas polisi militer. Sang tentara sebelumnya telah meninggalkan zona konflik Gaza untuk mengikuti program pelatihan, namun harus berhadapan dengan penyelidikan terkait kasus lain yang melibatkan dirinya.
Penyitaan Senjata yang Gagal
Setelah proses interogasi, komandan unit memerintahkan penarikan senjata api yang menjadi perlengkapan standar prajurit tersebut. Namun dalam kurun waktu beberapa jam kemudian, ia berhasil mengakses senjata milik rekannya dan menggunakannya untuk melakukan aksi fatal tersebut.
Fenomena yang Berulang
Sumber berita Tasnim melaporkan kasus serupa sebelumnya, di mana seorang tentara Israel lain juga mengambil nyawanya sendiri. Korban disebutkan telah mengalami gangguan psikologis berat selama berbulan-bulan setelah bertugas di wilayah konflik Gaza dan Lebanon, tidak sanggup menanggung trauma atas berbagai kekejaman yang disaksikan.
Peringatan Pakar Kesehatan Mental
Profesor Yossi Levi-Belz, pakar dari Pusat Penelitian Bunuh Diri Ruppin Academic Center, menyatakan kekhawatirannya akan lonjakan kasus bunuh diri di kalangan tentara. Menurutnya, banyak prajurit yang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola tekanan psikis pasca terlibat dalam peperangan.
Transparansi Data yang Dipertanyakan
Otoritas militer Israel diketahui enggan mempublikasikan statistik akurat mengenai kasus bunuh diri di tubuh angkatan bersenjata. Sejumlah laporan menyebutkan banyak jenazah prajurit dikuburkan secara diam-diam tanpa upacara kemiliteran maupun pemberitahuan resmi kepada publik.
Catatan terakhir menunjukkan mayoritas korban bunuh diri dalam setahun terakhir berasal dari kesatuan cadangan. Meski pihak militer bersikeras bahwa angka kasus tetap rendah walau terjadi mobilisasi besar-besaran, fakta di lapangan menunjukkan tren yang berbeda.
“`