“Tren Penerbangan Raw Dogging 2025: Masih Relevan atau Sudah Usang?”

Gaya Penerbangan “Raw Dogging”: Tren Tanpa Aktivitas yang Sempat Viral

Bepergian dengan pesawat tanpa melakukan apa pun—tanpa gadget, tidur, makan, atau minum—sempat menjadi tren yang populer di kalangan selebritas dan warganet pada 2024. Gaya penerbangan yang disebut *raw dogging* ini banyak diunggah di media sosial, terutama TikTok, oleh berbagai figur terkenal, termasuk pesepakbola Erling Haaland.

Haaland, bintang Manchester City, membagikan pengalamannya melakukan *raw dogging* dalam penerbangan selama tujuh jam. Dalam unggahan TikTok-nya, ia terlihat duduk tegang tanpa memegang ponsel atau mendengarkan musik. “Baru saja *raw dogging* 7 jam penerbangan tanpa smartphone, tidur, air, atau makanan. Hanya memperhatikan peta,” tulisnya, disertai tagar *#easy* untuk menegaskan bahwa tantangan ini bisa dilakukan asal memiliki tekad kuat.

*Raw dogging* sendiri merujuk pada kebiasaan tidak melakukan aktivitas apa pun selama penerbangan, bahkan pada perjalanan jarak jauh hingga 15 jam. Tren ini dianggap sebagai bentuk uji ketahanan mental, di mana mereka yang berhasil melakukannya dinilai memiliki kontrol diri dan daya tahan yang baik.

Apakah Raw Dogging Masih Layak Dicoba di 2025?

Meski sempat viral, tren *raw dogging* perlahan menghilang di 2025, tergantikan oleh tantangan lain yang lebih baru. Namun, bagi yang penasaran, gaya penerbangan ini bisa menjadi cara unik untuk berlatih fokus atau sekadar merenung di tengah kesibukan sehari-hari.

“*Raw dogging* bisa menjadi momen untuk mengubah perspektif, seperti menyadari betapa beruntungnya kita bisa bepergian dengan pesawat atau menghargai hal-hal kecil yang sering terlewat,” jelas Carlos Diaz, seorang praktisi meditasi. Namun, ia menekankan bahwa meditasi tidak harus berarti mengabaikan kebutuhan dasar tubuh.

Ahli nutrisi Dani O’Brien juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan cairan dan nutrisi selama penerbangan. “Tidak minum sama sekali selama berjam-jam di pesawat, yang udaranya cenderung kering, bukanlah keputusan bijak. Tubuh tetap membutuhkan air agar fungsi otak dan organ lain tetap optimal,” ujarnya.

Untuk makanan, O’Brien menyarankan membawa bekal sendiri jika tidak menyukai menu pesawat. Selain itu, bergerak sesekali dengan berjalan di kabin juga penting untuk mencegah pegal dan risiko *deep vein thrombosis* (DVT) akibat duduk terlalu lama.

Previous post “Turis Kembali Jadi Korban Penipuan Travel Agent Nakal di Labuan Bajo – Waspada!”
Next post “Kuil Murugan: Makna di Balik Nama & Keindahan Arsitekturnya yang Memukau”