Turis Israel Ditolak Masuk, Pengelola Hostel Tutup Gerbang sebagai Bentuk Penolakan
Bosnia –
Sebuah insiden tak terduga dialami seorang wisatawan asal Israel saat berlibur di Bosnia. Ia ditolak menginap di sebuah hostel hanya karena identitas kewarganegaraannya.
Ofak Levy, turis tersebut, telah memesan kamar di Guest Hostel DADA melalui Booking.com di kota Mostar, Bosnia dan Herzegovina. Namun, kedatangannya justru disambut dengan penolakan langsung dari pemilik penginapan.
“Saat saya tiba, pemiliknya membuka pintu gerbang setengah dan menanyakan apakah saya dari Israel,” kisah Levy, seperti dilaporkan *Ynet News* pada Sabtu (30/8).
“Begitu saya mengangguk, dia langsung bilang tidak bisa menerima saya dan menyuruh cari hostel lain. Saya kaget dan bingung. Saya balik bertanya, ‘Apa maksudnya? Lalu saya harus bagaimana?’ Dia cuma menjawab, ‘Maaf, saya tidak bisa melayani Anda,’ lalu menutup pintu,” lanjutnya.
Levy kemudian menghubungi Booking.com untuk meminta solusi, tetapi hanya mendapatkan pengembalian dana sebesar 8 euro tanpa tawaran akomodasi pengganti.
“Ini benar-benar tidak bisa diterima,” ujarnya.
“Saya heran bagaimana platform besar seperti Booking.com bisa membiarkan tamu Israel mengalami hal semacam ini. Semoga mereka segera menindak hostel ini dan memastikan tidak ada lagi diskriminasi atau sikap antisemit di layanan mereka,” tambah Levy.
Perwakilan Booking.com menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus tersebut.
Ini bukan kejadian pertama. Awal 2024, seorang turis Israel juga ditolak menginap di Material Hotel, Jepang. Manajernya, Jeronimo Gehres, menyampaikan penolakan melalui pesan chat.
“Kami dengan berat hati memberi tahu bahwa, karena adanya laporan dugaan kejahatan perang yang melibatkan anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam konflik Gaza, kami tidak dapat menerima tamu yang mungkin terkait dengan militer Israel,” tulis Gehres, seperti dikutip *Arab News Japan*, Selasa (18/6).
