UI Ajak Ribuan Mahasiswa Baru Peduli Sampah dan Kelola Lingkungan Berkelanjutan

Depok –
Sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik, ribuan mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) diajak untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan. Kegiatan ini digelar dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, dengan sesi khusus yang mengangkat isu keberlanjutan.

### Gerakan Zero Waste Dimulai dari Diri Sendiri
Mengusung tema *’Zero Waste Starts With You: Pilah Sampahmu Sejak Dalam Pikiran’*, mahasiswa baru diajak untuk melihat diri mereka sebagai agen perubahan dalam pengelolaan sampah dan inovasi ramah lingkungan. Rico Ricardo Lumban Gaol, Kepala Divisi Community Development Center for Sustainability and Waste Management UI (CSWM UI), menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar orientasi, melainkan langkah awal mengubah pola pikir generasi muda.

*”Kami ingin mahasiswa tidak hanya patuh pada aturan, tapi juga memimpin perubahan. Kebiasaan memilah sampah harus dimulai sejak dini, bahkan sejak dalam pikiran,”* ujar Rico pada Jumat (22/8/2025).

### Refleksi dan Aksi Nyata
Sesi selama 33 menit ini diawali dengan pemutaran film pendek yang menggambarkan krisis sampah di Indonesia serta rencana UI menuju *zero waste* pada 2029. Selanjutnya, mahasiswa diajak memahami bahwa persoalan sampah bersifat sistemik melalui presentasi storytelling.

Rico memaparkan tujuh komponen kunci pengelolaan sampah berkelanjutan: Kepemimpinan, Kesadaran, Sarana, Regulasi, Teknologi, Organisasi, dan Pendanaan. Untuk memperkuat pemahaman, mahasiswa berpartisipasi dalam permainan interaktif *’Dinamika Tong Sampah’*, di mana tiga peserta diminta memilah sampah ke dalam kategori organik (hijau), daur ulang (kuning), dan residu (merah).

### Evaluasi dan Komitmen Bersama
Sebelum menutup acara, ribuan mahasiswa mengikuti kuis berhadiah untuk menguji pemahaman mereka. Sesi ditutup dengan dokumentasi bersama sebagai simbol komitmen kolektif menuju kampus berkelanjutan.

*”Momen ini bisa menjadi awal keterlibatan jangka panjang. Siapa tahu di antara mereka ada calon insinyur keberlanjutan, pengusaha daur ulang, atau pembuat kebijakan masa depan,”* tutur Rico.

Isu lingkungan dan pariwisata berkelanjutan semakin mendapat perhatian global. Menurut laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan UN Tourism, terdapat 642 proyek pariwisata hijau senilai USD 66,4 miliar di kawasan Asia Pasifik antara 2018 hingga 2024.

Previous post Arab Saudi Luncurkan Wisata Seru di Kota Koboi Abha yang Penuh Kejutan
Next post Wanita Simpan Minuman dari 2023, Kisah Haru di Balik Aksi Menyentuh Hati