“Uskup Labuan Bajo Peringatkan: Pariwisata Berorientasi Untung Besar Bisa Berbahaya!”

Uskup Labuan Bajo Soroti Pariwisata Berkelanjutan, Peringatkan Bahaya Eksploitasi Berlebihan

Monsinyur Maksimus Regus, Uskup Labuan Bajo, menyampaikan kritiknya terhadap praktik pariwisata yang hanya berfokus pada keuntungan finansial semata. Ia menegaskan bahwa pengembangan sektor pariwisata di Labuan Bajo harus mengutamakan prinsip keberlanjutan agar tidak merugikan masyarakat dan lingkungan.

Pariwisata Berorientasi Profit Dinilai Berbahaya

Dalam sambutannya di acara Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara 2025 di Waterfront City Labuan Bajo, Minggu (10/8/2025) malam, Mgr. Maksi memperingatkan bahwa keserakahan dalam mengejar keuntungan bisa mengubah keindahan pariwisata menjadi ajang eksploitasi.

“Dorongan untuk mengakumulasi keuntungan akan menjadikan Labuan Bajo sekadar ladang kerakusan, yang sulit memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat setempat,” tegasnya.

Pentingnya Pendekatan Berkelanjutan

Menurutnya, pengembangan pariwisata dengan pendekatan eksploitatif hanya akan mengabaikan keberlanjutan. “Kita perlu memberi perhatian serius pada cara kita memperlakukan keindahan Labuan Bajo. Orientasi pada keuntungan seringkali mendorong pendekatan eksploitatif, yang merusak makna keberlanjutan di destinasi ini,” lanjutnya.

Mgr. Maksi mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menangani potensi pariwisata Labuan Bajo secara komprehensif, dengan memprioritaskan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Ia juga menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek ekologis dalam setiap pengembangan pariwisata.

“Keindahan Labuan Bajo adalah warisan untuk generasi mendatang. Kita hanya boleh memanfaatkannya secukupnya dan menjaganya dengan baik,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di detikBali.

Previous post “Gunung Italia Terbakar: Jalur Pendakian Ditutup Darurat Akibat Kebakaran Hutan”
Next post “Kasus Dugaan Kartel Pinjol: Asosiasi Ungkap Sudah Lelah Berulang Kali Jelaskan”