
Waspada! 5 Makanan Pemicu Cacingan yang Sering Diabaikan
Jakarta –
Parasit bisa menyelinap ke tubuh manusia lewat makanan atau minuman yang sudah tercemar. Makhluk kecil ini bergantung pada inang untuk bertahan hidup dan sering bersembunyi di saluran pencernaan tanpa terdeteksi dalam waktu lama. Meski tak kasatmata, infeksi parasit bisa memicu masalah kesehatan serius, menjadikannya ancaman yang patut diwaspadai.
Umumnya, hewan ternak sudah menjalani pengobatan antiparasit untuk mencegah penularan. Itulah sebabnya kasus infeksi cacing pita atau cacing gelang melalui daging terbilang minim. Namun, parasit tetap bisa mengintai di sepanjang rantai pasokan makanan—mulai dari budidaya, produksi, distribusi, hingga penyajian. Kontaminasi bisa terjadi lewat air yang tercemar, tanah tempat tumbuhnya sayuran, atau bahkan dari pekerja makanan yang tidak menyadari dirinya terinfeksi.
Seringkali, korban baru menyadari gejala infeksi parasit tanpa tahu kapan atau bagaimana persisnya mereka terpapar. Menurut Canadian Institute of Food Safety, berikut jenis makanan yang berpotensi membawa parasit:
– Daging babi yang dimasak setengah matang
– Daging merah mentah atau kurang matang (seperti sapi)
– Buah dan sayuran mentah tanpa pencucian menyeluruh
– Ikan air tawar/laut yang disajikan mentah atau setengah matang
– Kerang-kerangan dan moluska dalam kondisi mentah
– Tanaman air seperti selada air yang tidak diolah
– Sari apel atau susu tanpa proses pasteurisasi
### Jenis Parasit dan Cacing
Tak hanya cara pengolahan yang keliru, penanganan makanan yang sembarangan juga bisa menjadi gerbang masuknya parasit. Berikut beberapa jenisnya:
– Giardia: Parasit usus paling umum di Kanada, biasanya menyebar lewat air minum yang tidak steril.
– Cyclospora: Menular melalui makanan/minuman terkontaminasi, dengan telur (oosista) yang keluar lewat tinja penderita.
– Cacing kremi: Ditularkan via pekerja makanan yang abai mencuci tangan setelah dari toilet. Jenis lain seperti cacing gelang bisa masuk ke tubuh lewat kontaminasi tinja-ke-mulut.
– Cacing pita: Menginfeksi manusia yang mengonsumsi daging sapi, babi, atau ikan mentah/setengah matang yang mengandung larva.
– Taenia: Dikenal sebagai “cacing pita babi”, sering berasal dari produk daging babi yang kurang matang.
– Trichinella: Larva cacing ini tertelan saat seseorang memakan daging mentah.
– Toksoplasma: Bersumber dari daging terkontaminasi atau produk mentah yang tidak dicuci bersih.
– Anisakis: Biasa ditemukan pada sushi/sashimi yang tidak dimasak sempurna, terutama dari ikan kod, salmon, atau cumi-cumi.
– Phocanema: Mirip Anisakis, menular lewat ikan laut mentah.
– Clonorchis & Paragonimus: Dijuluki “cacing hati”, berasal dari ikan air tawar dan kerang yang tidak diolah dengan benar.
– Cryptosporidium: Mengintai dalam sari apel/susu non-pasteurisasi serta kerang mentah.