
Wisata Jepang Tetap Diminati Meski Ada Ancaman Badai dan Gempa
Tokyo –
Di tengah ancaman bencana alam yang kerap menghampiri, Jepang terus memancarkan pesonanya sebagai destinasi wisata global. Lonjakan kunjungan turis asing pada Juli lalu membuktikan ketangguhan sektor pariwisata negeri sakura ini, meski cuaca ekstrem dan aktivitas seismik sempat mengganggu. Data dari *Travel and Tour World* (25/8) mengungkapkan, Jepang mencatat 3,43 juta kedatangan wisatawan internasional—naik 4,4% dari tahun sebelumnya sekaligus memecahkan rekor tertinggi untuk bulan Juli sepanjang sejarah, menurut Japan National Tourism Organization (JNTO).
### Tantangan di Balik Peningkatan
Meski angka kedatangan secara keseluruhan menggembirakan, beberapa wilayah justru menunjukkan tren penurunan. Hong Kong mengalami penyusutan drastis sebesar 36,9%, terutama akibat pembatalan penerbangan karena topan dan kekhawatiran akan gempa bumi. Korea Selatan juga turut terdampak dengan penurunan 10,4%, berkontribusi pada laju pertumbuhan terendah sepanjang 2025.
Gangguan ini sempat menjadi ujian bagi industri pariwisata Jepang. Namun, arus wisatawan tetap stabil berkat kontribusi besar dari pasar lain yang mampu menutupi defisit tersebut.
### Yen yang Melemah: Daya Tarik Utama
Salah satu pendorong utama gelombang turis adalah melemahnya nilai yen, yang membuat Jepang semakin terjangkau bagi pengunjung mancanegara. Kondisi ini terutama dimanfaatkan oleh wisatawan dari Tiongkok daratan, yang jumlahnya melonjak 25,5% pada Juli. Pemulihan ini menandakan kembalinya minat dari salah satu pasar terbesar Jepang.
Tak ketinggalan, Amerika Serikat juga mencatat pertumbuhan 10,3%, memperkuat posisinya sebagai sumber wisatawan non-Asia yang konsisten.
### Kinerja Pariwisata Sepanjang 2025
Hingga Juli 2025, Jepang telah menyambut 24,9 juta wisatawan asing—naik 18,4% dibandingkan periode sama tahun 2024. Angka ini mencerminkan daya tarik Jepang yang tak lekang waktu, didukung budaya kaya, ragam atraksi, serta harga yang bersaing berkat nilai yen yang rendah.
Dengan pemulihan perjalanan global pascapandemi, industri pariwisata Jepang diprediksi terus menguat hingga akhir tahun. Meski tantangan seperti bencana alam dan gangguan logistik mungkin muncul, prospek jangka panjang tetap cerah, membuktikan ketahanan dan strategi pemasaran yang efektif dari negeri matahari terbit ini.